Begitupun dengan negara tetangganya di Denmark mengungkapkan upaya untuk mengakses situs pelecehan anak meningkat tiga kali lipat.

"Yang dia inginkan dari saya hanya mengirim kepadanya video anak-anak sedang berhubungan seks. Ia tak peduli di mana movie itu dibuat," ujarnya.

Kasus ini merupakan satu dari rentetan kasus perkosaan yang menimpa anak dan menyita perhatian publik pada tahun ini.

Penantian 32 tahun korban pemerkosaan beramai-ramai di India mencari keadilan – 'Tangis saya pecah bila teringat satu momen yang menghancurkan hidup saya selamanya'

"Omegle tidak dimaksudkan untuk kepentingan cabul, dan ketika orang dewasa mengunjungi Omegle dengan maksud itu, masuk akal untuk mengarahkan mereka ke tempat yang lebih cocok," katanya.

Welcome To Video clip adalah satu dari situs Online yang menjual pornografi anak-anak menggunakan bitcoin, yang memungkinkan penggunanya menutupi identitas mereka ketika melakukan transaksi keuangan.

Polda Metro Jaya melakukan sejumlah langkah untuk memulihkan psikologi atau trauma psikis terhadap korban anak terkait tindak pidana kasus perekaman dan penyebaran video asusila oleh ibunya sendiri berinisial R (22).

Penantian 32 tahun korban pemerkosaan beramai-ramai di India mencari keadilan – 'Tangis saya pecah bila teringat satu momen yang menghancurkan hidup saya selamanya'

'Saya pikir itu adalah akhir segalanya' – Para penyintas Mpox di seluruh dunia berbagi kisah mereka

KPAI pusat menyebut peristiwa ini merupakan satu dari ratusan kasus anak sebagai pelaku dan atau korban kekerasan seksual di Indonesia.

Lembaga yang melaporkan situs-situs pelecehan anak ke penyedia layanan Online ini mengatakan sejak diberlakukan lockdown telah terjadi penurunan 89% dalam penghapusan situs oleh perusahaan teknologi.

Omegle menyatakan bahwa pengguna harus berusia 18 tahun ke atas, tetapi tidak ada proses verifikasi usia.

“Anak pelaku pernah menjadi korban namun orang tua tidak melapor, dan sudah sejak awal kami periksa,” jelas Iptu Sri. 

Keterangan gambar, "Penurunan angka terjadi di semua jenis kekerasan karena akses terhadap layanan yang terbatas, korban juga mobilitasnya terbatas dan read more terperangkap di dalam rumah," demikian menurut Komnas Perempuan